Dini hari sekitar jam 3 pagi aku dikejutkan oleh teriakan Nesya. Kaget, aku langsung bangun dan bertanya ada apakah gerangan?
"Ada yang gigit lengan gue." Ujarnya sambil merintih kesakitan.
"Gigit apaan? Ngimpi kali." Aku yang masih mengantuk menjawab seadanya.
"Engga, beneran ada yang gigit, coba lo periksa!" Suruhnya.
Aku bingunh langsung mengambil senter yang sudah kami siapkan di kasur, siapa tahu ada hal-hal yang tidak diinginka seperti sekarang dan lampu sudah mati, gelap, jadi kalau butuh senter langsung ambil saja. Nesya tidur di pojok, dia langsunh bangkit berdiri. Aki langsung memeriksa sekeliling kasur dan ranjang.
"Gak ada apa-apa". jawabku
"Coba sekali lagi". Nesya menyuruhku sekali lagi.
Aku menurut, aku langsung memeriksa ulang. Dan aku menemukan binatang yang entah apa namanya di pojok antata kasur dan ranjang.
"Bunuh cepet!" Nesya menyuruhku.
"Gak berani gue, gimana?"
"Yaudah lo ke sebelah aja bangunin orang suruh matiin" Nesya udah ribut aja.
Aku juga takut untuk keluar, tapi daripada tidak tidur akhirnya aku beranikan diri untuk kerumah Bapa Desa dengan syarat Nesya berdiri melihatku dari pintu.
Sembari takut-takut aku mengetuk pintu. Cukup lama mengetuk pintu, akhirnya mama desa bangun.
"Mama, ada binatang di kasur, beta dan Ibu Nesya takut untuk bunuhnya". Ucapku pada Mama.
Aku dan mama langsung menuju tempat tinggalku dan Nesya. Mama langsung membunuh binatang itu. Dan ternyata itu adalah kalajengking yang cukup besar
Melihatnya aku sampai merinding. Beruntungnya Nesya digigit di siku tangan, kalau di kaki katanya nanti akan sakit seluruh badan bahkan sampai kepala.
Kami jadi makin waswas. Pasalnya, mereka bilang jika musim hujan, makin banyak kalajengking.
Kali ini aku bersyukur, Tuhan masih melindungi kami.
Baru mampir blognya Mba sekali ini. Sedang di Papua ya Mba? Coba taburi garam di sekitar tempat tidur tiap sebelum tidur, biar ga ada binatang yang mendekat :o
BalasHapusdi Amfoang, Kupang.. tunangan saya ditugaskan di Takari, SKMN1 Takari LOL
BalasHapus