Ternyata aku memang belum siap. Aku kaget. Kamu memang benar
untuk menghilang dari kehidupanku. Tanpa kabar-kabar yang kamu janjikan. Kamu
ingin aku benar-benar melupakanmu. Tapi tahukah kamu, aku tidak pernah
benar-benar melupakanmu. Bahkan dengan jarak yang sejauh ini aku masih
mengingatmu.
Temanmu memaksa “kita” untuk berbicara, padahal aku sangat
yakin aku ataupun kamu masing-masing belum siap untuk berbicara. Aku juga
bingung padamu, padahal kamu sudah punya yang lain, kenapa masih belum siap
untuk bicara denganku, terkesan menghindar. Aku jujur memang menghindar. Aku
belum siap, aku belum siap untuk bicara apalagi bertemu denganmu. Aku belum
ikhlas, aku belum bisa terima. Padahal sudah hampir dua tahun berlalu. Tapi ya
ini aku. Masih perlu waktu, entah sampai kapan lagi, toh nantinya aku juga
siap.
Temanmu bilang padaku, ini semua dilakukan agar aku dan kamu
sama-sama tidak lari, lari dari kenyataan terus menerus. Banyak
kenyataan-kenyataan yang harus dihadapi. Seperti kenyataan bahwa kali lalu kamu
meninggalkanku demi orang yang lain dengan alasan orang tuamu. Itu yang membuat
aku sampai sekarang belum terima. Tahukah kamu, semenjak saat itu aku terus
menerus menyalahkan diriku sampai aku trauma. Sampai saat ini aku masih trauma.
Kamu bisa menyembuhkan traumaku. Kalau ingin flashback, lebih baik kamu
meninggalkanku dengan alasan yang jujur, bukan alasan yang mengada-ngada. Aku
sakit. Kamu tahu?
Ah tapi itu sudah menjadi masa lalu, nampaknya kamu sudah
bahagia dengan perempuanmu, yang mengambil kamu dari aku. Dia memang lebih baik
segalanya dari aku, ya sudahlah. Mungkin dia memang seperti customer service
atau weker yang kamu inginkan. Aku ya aku.
Aku maasih butuh waktu untuk mencerna semua ini. Nanti ada
saatnya aku akan bisa berbicara atau bahkan bertemu denganmu tanpa ada rasa
kecewa, benci atau marah lagi. Nanti ada saatnya. Bukan seperti hari ini, aku
dan kamu seolah-olah menjadi permainan teman-teman kita. Lucu ya.
Sudahlah, tunggu waktu yang benar-benar tepat, jangan
memaksa karena sesuatu yang dipaksa tidak akan berakhir baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar