Selama setahun ini selain mengabdi (ciyeee) ada beberapa dosa yang
harus kuakui. Duh sebenarnya malu untuk mengakuinya.
Yang pertama adalah aku pernah makan daging sapi dimana bukan aku yang
menyembelihnya. Aku tahu aku diharamkan untuk memakan daging hewan yang
disembelih tanpa menyebut nama Allah, tapi saat itu apa daya. Setan banyak
hingga aku memakannya. Makannya banyak lagi. Maaf ya Allah.
Yang kedua adalah pulang pagi saat pesta. Disini kalau pesta memang
dari malam sampai pagi. Awalnya aku pulang pesta paling jam 12 malam, tapi lama
kelamaan karena menganggap pesta adalah suatu hiburan aku pulang pagi, pernah
pulang pesta jam lima pagi. Lalu di pestanya dansa sana sini. Abis gimana aku
diajari dansa oleh tetua disana, dan diajak dansa sana-sini. Kalau nolak tidak
enak. Lagian di jawa kan mana pernah pesta kaya gitu.
Yang ketiga adalah aku pernah ngamplopin ke pesta hanya dua ribu perak.
Jadi biasanya adat disini ketika diundang acara syukuran atau pesta, para tamu
memberikan amplop berisi uang. Aku tau dari bapa desa ketika aku berangkat
pesta. Awalnya aku memberi amplop dalam jumlah yang banyak selayaknya di jawa.
Tapi lama-kelamaan teman guru bilang, jangan banyak-banyak. Akhirnya menurun
seiring berjalannya waktu, paling kecil lima ribu rupiah. Sampai suatu waktu
saat mau pesta aku tidak memiliki uang pecahan. Cari sana sini tidak ada,
akhirnya teman guru memberikan uang seribuan dua, yang kucel dan lecek lalu
bilang. “Sudah ibu dua ribu ju son apa-apa.” Akhirnya Rizky datang ke pesta
dengan amplop dua ribu rupiah, dan makan kenyang.
Yang keempat adalah aku pernah menyuruh orang minum sopi. Ini
benarbenar terpaksa karena aku diminta minum untuk adat oleh tetua. Daripada
terus menerus disuruh aku cari orang untuk minum sopi sebagai penggantiku. Disana juga aku tahu bau sopi, tahu warnanya,
Duh, aku justru malah dekat-dekat dengan sopi karena mau tahu bentauk, warna
dan baunya seperti apa.
Yang kelima aku sering ikut ibadah “mereka”.
Jangan punya pikiran negative dulu. Biasanya disana banyak acara-acara
pengucapan syukur, atau kalau disini lebih ngehitznya acara syukuran. Biasanya
acara syukuran diawali dengan ibadah syukur. Aku mau tak mau harus duduk diam
disitu. Kebanyakan ketika ada ibadah seperti itu aku duduk sambil tidur. Hehehe.
Hal-hal di atas merupakan dosa-dosa besarku
selama setahun disana. Selebihnya Insya Allah aku masih tetap berada di jalan
yang lurus. Malu sebenarnya mengakui hal ini. Tapi aku sudah berusaha seminimal
mungkin untuk melakukan hal-hal diatas. Semoga Allah mengampuni dosaku.