Sebelumnya aku tidak pernah sama sekali membayangkan akan
berada disini, tempat yang sebelumnya tak pernah ada di benakku, bahkan
sekilaspun tak pernah. Ketika aku memutuskan mengikuti program ini berrarti aku
telah siap dengan semua konsekuensinya. Hidup penuh keterbatasan dan jauh dari
orang tua, teman juga keluarga.
Seperti ketika saat ini, ketika pertambahan umurku harus aku
lewati disini. Tidak ada mama tentunya yang akan menciumku, surprise dari
teman-temanku atau perayaan kecil-kecilan. Aku sendirian disini, bahkan teman
sepenempatanku saat ini sedang berada di Jakarta.
Malam hari, ketika tepat tanggal 21 Desember 2014, aku
bangun untuk mengucap syukur pada Tuhan telah diberikan pertambahan umur. Sepi?
Sangat, ditambah listrik yang sudah mati dari jam 12, hanya ada suara jangkrik.
Dan telepon Nesya dari Jakarta.
Pagi hari, hari minggu. Aku bangun, dan melihat Bapa
langsung senyum kepadaku dan mengucapkan selamat. Mama juga, serta anak-anak.
Ah paling tidak aku tidak kesepian. Sedikit siang, mereka pulang dari gereja,
anak-anak SMA juga guru-guru datang singgah untuk mengucapkan selamat. Sebagai
kado ulang tahun, Bapa dan Mama memberiku sirih dan pinang. Itu kali pertama
aku makan pinaang dengan sirih sampai bibir dan gigi memerah.
sembelih kambing |
Malam datang, undangan mulai berdatangan. Acara syukuran pun dimulai, ada teman guru yang menjadi MC dan Pa Pendeta yang berdoa. Memang ini adalah acara ulang tahunku, tapi yang muslim disini hanya aku, sisanya nonmuslim, paling tidak pa pendeta memimpin doa jemaatnya dan aku berdoa sesuai keyakinanku. Acara berlanjut sampai tengah malam. Ada hal yang lucu, disini orang tidak membawa kado melainkan membawa amplop berisi uang. Seperti saat kondangan. Aku malu-malu menerimanya, itu pengganti kado katanya.
Ini kali pertama bagiku, berulang tahun jauh dari yang
biasanya. Tapi ini adalah suatu pengalaman yang sangat berharga bagiku. Di umur
yang baru menginjak 23 ini, aku telah memiliki pengalaman baru, pengalaman yang
lebih dari apapun, yang tidak akan aku lupakan seumur hidupku.
Terima kasih Tuhan, engkau masih menambah usiaku
Semoga di usia yang semakin matang ini aku semakin dewasa
Biasa dalam menghadapi hidup
Tidak lupa aku berdoa agar cita-cintaku dapat tercapai
Dan semoga apa yang kulakukan dapat menjadi manfaat
Aamiin aamiin ya rabbal alamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar