Senin, 20 Juni 2016

Mencari dan Menemukan

sumber gambar
Hari ini aku pergi ke perpustakaan untuk mencari bahan demi seminar proposal yang sudah di depan mata. Entahlah apa jadinya proposal penelitianku yang seperti mie instan, dikerjakan dalam waktu singkat. Mudah-mudahan tak seperti mie instan betulan yang mudah mengembang, namun sulit membuat kenyang *apasih*. Tapi bukan itu yang ingin kuceritakan. Ada hal yang membuatku belajar di perpustakaan siang ini. Belajar materi proposal, itu pasti. Tapi lagi-lagi sering kubilang, belajar tentang kehidupan adalah hal yang paling penting, menurutku. Dan hari ini aku menemukan suatu pembelajaran yang implisit namun berarti.

Di perpustakaan aku mencari buku-buku penunjang bahan proposalku. Dimulai melihat tesis yang ada di perpustakaan, kemudian melihat daftar pustakanya lalu mencari bukunya di katalog online yang disediakan oleh perpustakaan. Aku mulai mengetik judul buku dan keluarlah nomor katalog buku. Aku pun mencarinya, satu kali tak ketemu. Aku kembali menyusuri lorong, tapi nomor buku yang kucari tak kunjung terlihat, 370 nomor buku yang kucari. Tak kunjung dapat. Sampai akhirnya aku pergi ke mesin pencari buku (lagi). Aku mengetik judulnya. Dan kali ini aku menulis semua nomor bukunya, 370.152. Aku tak ingin gagal lagi. Akupun menyusuri lorong-demi lorong, dan tak kunjung dapat.

Aku mulai jengah, dan kembali ke tempat duduk sambil menggerutu. Kemudian salah seorang temanku bertanya “Ky, cari buku nomor 370? Itu ada di lorong sebelah sana.” Aku pun mulai semangat lagi untuk mencari. Pelan-pelan kucari, namun tak kunjung ketemu. Sampai akhirnya aku menysuri satu persatu bukunya, perlahan-lahan, dan voila. Ketemu! Ternyata buku yang kucari daritadi ada di depan mataku, hanya kapasitas mata manusiaku yang tak dapat melihatnya. Ternyata buku yang kucari hanya sediikit terselip atau mungkin “ngumpet”, karena bukunya kecil, tertutup buku-buku lain. Dan selepas menemukan buku itu, rasanya senang sekali. Bagaikan mendapat secercah harapan karena proposal yang tak kunjung selesai. Ah senang rasanya.

Lalu aku kemudian mendapatkan suatu pelajaran baru. Pelajaran tentang mencari dan menemukan. Mungkin saat ini ada yang sedang mencari namun tak kunjung dapat. Mungkin kita mencari tergesa-gesa hingga tak menemukan yang dicari. Mungkin kita mencari di tempat yang salah, hingga tak kunjung menemukan. Mungkin yang kita cari ada di depan mata kita, namun kita sibuk mencari ke tempat yang lain sehingga yang dicari seakan-akan tak terlihat. Mungkin mata kita kurang terbuka lebar hingga yang dicari seakan-akan terlampau kecil untuk terlihat. Atau mungkin, kita butuh bantuan orang lain agar dapat menemukan pencarian kita.

Jadi, pelajarannya adalah sabar, jangan tergesa-gesa, dan jangan menyerah. Siapa tahu yang dicari sedang menunggu untuk ditemukan. Dan percayalah, setiap pencarian pasti akan menemukan.

Selamat mencari dan selamat menemukan. Mudah-mudahan Tuhan memberi jalan yang mudah lagi berkah dalam proses penemuanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar