Senin, 27 Februari 2017

Jepang! Negara dengan Budaya Menarik dan Ramah Wisatawan

pict source
Sudah kita ketahui  Jepang adalah Negara yang sangat maju dalam bidang industri dan teknologi. Sebut saja merk kendaraan. Hampir 60% barang-barang tersebut yang ada di Indonesia diimpor dari Jepang. Jepang memang terkenal dengan etos kerja yang gigih dan bersungguh-sungguh. Itu semua karena system kerja di Jepang mengharuskan para pekerjanya bekerja keras dengan disiplin dan semangat yang tinggi, tak heran jika penduduk Jepang hidup dengan keteraturan. Teratur dalam bekerja, mengantri, berbelanja, bahkan sampai antri masuk kereta api.

Selain kemajuan industri dan teknologi, etos kerja serta keteraturan hidup di Jepang, ada banyak hal yang membuat negara yang sistem pemerintahannya demokrasi parlementer ini menarik yang membuat kita ingin wisata ke Jepang.

1. Jepang Memiliki 4 Musim
Berbeda dengan Indonesia yang hanya memiliki 2 musim, Jepang memilikin 4 musim, dimana setiap musimnya mempunyai karakteristik dan kebiasaaan berbeda bagi penduduk Jepang.

Musim Dingin
Musim dingin berlangsung pada bulan Desember sampai bulan Februari. Pada musim dingin di Jepang akan turun salju. Musim dingin di Jepang, membuat waktu malam hari di Jepang menjadi lebih panjang dibanding siangnya. Pada musim dingin penduduk Jepang banyak pergi ke tempat yang banyak turun salju, untuk main ski. Hokkaido adalah tempat terbaik untuk menghabiskan musim dingin di Jepang, ada beberapa perayaan atau festival musim dingin di Jepang diantaranya adalah Sapporo Snow Festival dan Asahikawa Winter Festival. Penduduk Jepang biasanya memakai baju berlapis-lapis ketika musim dingin karena dinginnya dapat mencapai -20 Derajat.

Sapporo Snow Festival
Pict Source
Jika mendengar kata "musim semi" otak kita langsung tertuju pada Sakura. Jepang memang terkenal dengan keindahan bunga sakuranya. Tapi ternyata Sakura di Jepang akan mekar berangsur-angsur pada setiap daerahnya. Bunga sakura akan mekar mulai dari daerah Jepang yang paling bawah atau paling hangat, hingga terus naik ke atas ke daerah yang dingin. Umur bunga sakura mekar hanya 2 minggu, setelah terkena angin kencang dan hujan bunga sakura akan berguguran, dan pohon sakura akan kembali seperti biasa dengan daun-daunnya yang hijau. Musim Semi berlangsung dari bulan Maret sampai April. D musim inilah banyak turis asing yang wisata ke Jepang.

Hokkaido's Cherry Blossom
Pict Source

Musim Panas
Musim Panas di Jepang berlangsung pada bulan Juni sampai bula Oktober. Musim panas di Jepang sangat disukai penduduk remajanya, karena pada musim panas waktu siangnya lebih panjang dibanding malamnya. Ketika musim panas, penduduk Jepang pergi untuk surfing dan hiking.Cemilan paling favorit saat musim panas adalah semangka. Seperti musim-musim lain, pada musim panas juga ada perayaan Natsu Matsuri atau Summer Festival, yaitu permainan menangkap ikan, meyalakan kembang api, dan orang-orang menari Bon Odori.

Hanabi Matsuri
Pict Source

Musim Gugur
Musim gugur adalah musim dimana kita dapat melihat daun-daun berguguran. Musim gugur berlangsung pada bula November. Pada musim gugur banyak orang yang pergi ke berburu momiji atau sering disebut sebagai Momijigari. Saat momijigari kita bisa menikmati perubahan warna daun momiji  dari hijau menjadi merah atau kuning pada musim gugur.

Kuil Rurikoin saat Momiji
Pict Source

2. Penduduk Jepang yang Ramah
Penduduk Jepang terkenal dengan keramahan dan kesopanannya, baik dengan penduduk asli maupun pendatang seperti turis. Tak heran kita sering melihat orang jepang membungkukkan badan sambil mengucapkan salam. Itu adalah budaya khas penduduk Jepang. Selain ramah dan sopan, penduduk Jepang juga memiliki sifat saling menghargai. Bentuk penghargaan mereka adalah pengucapan "Arigatou" yang sering mereka ucapkan. Juga ada budaya salling memberi. Maksudnya, jika kita memberi kepada penduduk Jepang, mereka pasti akan memberi balik ke kita juga. 

Tradisi Membungkuk (Ojigi)
Pict Source
Kebanyakan penduduk Jepang memang tidak bisa berbahasa Inggris, mereka masih menjunjung tinggi kebudayaan mereka yaitu berbahasa Jepang. Tapi jangan khawatir tersesat di Jepang. Jika kita bertanya ke penduduk Jepang, walaupun dengan bahasa yang tidak dimengerti satu sama lain, mereka akan membantukita dengan pelayanan yang maksimal. Sifat penduduk Jepang inilah membuat Jepang menjadi Negara ramah wisatawan.

3. Transportasi di Jepang yang Keren, Aman dan Nyaman
Jepang memiliki sistem transportasi yang maju di dunia. Sebut saja shinkansen kereta api super cepat ke semua tempat di Jepang.  Penduduk Jepang sangat sadar akan transportasi umum, sehingga jarang terjadi kemacetan di Jepang, bahkan di Tokyo kota paling padat di Jepang. Seperti bus dan kereta api. Transportasi umum di Jepang sangat nyaman dan tepat waktu. Tak heran Penduduk Jepang memilih transportasi umum untuk melakukan aktivitasnya.

Shinkansen
Pict Source
Ada hal yang menarik dari kereta api di Jepang. Kereta bawah tanah (Subway) hanya ada di kota-kota besar di Jepang seperti Tokyo dan memberikan pelayanan yang cepat dan efisien. Yang unik adalah banyaknya gerbong ditentukan dari jam, dan tempat. Misalnya di perkampungan, jika pada jam sibuk ada 4-5 gerbong, tapi jika pada jam biasa hanya ada 1 gerbong. Berbeda jika di kota, pada jam sibuk ada sekitar 6-7 gerbong dan pada jam biasa ada 4 gerbong. Berbeda lagi jika ada acara-acara tertentu, jumlah gerbong akan ditambah dimana ada acara tersebut. Hal ini memperlihatkan kemampuan Jepang dalam mengefisiensikan dana untuk transportasi.

4. Gaya Hidup Sehat Penduduk Jepang
Penduduk Jepang terkenal dengan usianya yang panjang. Hal ini dikarenakan saat muda mereka melakukan gaya hidup sehat. Terlihat dari makanan yang dikonsumsi dan kebiasaan berjalan kaki. Penduduk Jepang tidak memasak makanan terlalu lama, banyak mengkonsumsi ikan dan rumput laut yang tinggi proteinPenduduk juga juga membiasakan hidup bahagia dan hidup atas asas kebermanfaatan. Mereka akan membuat hal-hal yang bermanfaat dan menghabiskan waktu untuk hal-hal  yang bermanfaat juga. Semua yang mereka buat akan dipikirkan betul manfaatnya sedetail mungkin.

Kebiasaan Berjalan Kaki
Pict Source
Dari keunikan-keunikan Jepang yang yang membuat kita amaze, rasanya ingin sekali berwisata ke Jepang yang menarik, aman, nyaman dan ramah wisatawan. Apalagi, sekarang di Indonesia untuk pergi ke Jepang bebas visa. Untuk pergi ke Jepang, banyak turis yang melakukannya dengan sendiri (backpacker) atau menggunakan jasa travel agent. Travel yang paling recomended adalah HIS Travel Indoneisa. HIS Travel indonesia memiliki berbagai keunggulan diantaranya adalah : 
  1. kenyamanan servis
  2. keamanan terjamin
  3. harga terbaik
  4. unggul dalam individual tour
  5. unggul dalam perjalanan ke Jepang
Dari poin 5 terlihat bahwa HIS Travel Indonesia memiliki keunggulan dalam peralanan wisata ke Jepang, sesuai dengan destinasi wisata yang diinginkan. Apalagi HIS Travel Indonesia memiliki program HAnavi.


HAnavi merupakan program kerja sama antara HIS dengan ANA, salah satu maskapai di Jepang. Program ini menawarkan paket penerbangan dan hotel selama wisata di Jepang. Pelayanan dari pemesanan tiket pesawat, hotel, dan tempat wisata di Jepang, dan itinerary disediakan dengan baik dan harga yang bersaing. Bagi yang memiliki waktu terbatas dan bingung untuk menentukan lokasi, dan mempersiapkan perjalanan selama di Jepang HIS Travel Indonesia melalui HAnavi adalah solusinya.

Wisata ke Jepang saat ini bukan hanya mimpi. Berbagai kemudahan yang ada membuat Gunung Fuji terlihat lebih dekat dan Sakura yang mekar terlihat lebih indah. 



**) Blog ini diikutsertakan dalam Blog Competition Amazing Sakura dari HIS Travel Indoensia


HIS Amazing Sakura - Blogger Competition

Senin, 13 Februari 2017

Another Chapter In My Life

*disclaimer: tulisan ini adalah tulisan orang yang sudah lama tidak menulis, sehingga kaku dan tidak berisi.

Kalau dilihat dari data statistik 2016, ternyata produktivitas menulisku sangat kurang. Padahal itu saat PPG, dimana Wi-Fi kebutnya seperti mobil ferari. Dibilang sibuk, padahal gak sibuk-sibuk amat, alasannya mungkin malas? Ah begitulah. Intinya saat PPG berasrama, aku menemukan pengalaman baru, hidup bersama dengan orang-orang yang baru dikenal, seatap, berbagi kamar, berbagi makanan, berbagi cerita. Kadang ada sedihnya, tapi alhamdulillah banyak menyenangkannya.



Dan, Pada akhirnya tanggal 19 Januari 2017 kemarin, aku yudisium. Setelah drama ujian bertubi-tubi, dan diakhiri dengan pencapaian UTN lolos satu putaran (sumpah, seneng banget pas pengumuman), dua huruf gelar disematkan di belakang namaku. Bukan gelar sebenarnya yang terpenting, toh justru aku malu namaku ada gelarnya, tapi perjuangan selama ini akhirnya menemukan titik yang hmm, ternyata aku bisa.

Satu tahun, ternyata bukan waktu yang sebentar. Pengalaman SM-3T kemarin mengajarkan bahwa waktu yang dijalani akan berjalan cepat, baHkan lebih cepat dari yang dibayangkan. Tak akan mundur, akan terus maju. Begitu juga saat PPG. Saat-saat kaget karena kamar asrama ada di lantai 4, senin sampai jum'at harus pulang-pergi Asrama Jica yang jaraknya lumayan, belum siang hari dari Jica harus ke asrama lagi karena makan siang gratis adanya di asrama. Kegiatan asrama yang suka mendadak kaya tahu bulat. Kajian Alfurqon yang bukannya niat mencari pahala Allah, malah niat lillahitaabsen. Semua ternyata begitu cepat.

Satu tahun, antara kehidupan asrama dan kehidupan akademik, juga kehidupan pribadi hehehe. Semuanya berjalan lancar. Masalah-masalah kecil tumbuh di asrama, wajar. Karena selalu butuh penyesuaian ketika harus hidup dengan orang-orang baru yang 24/7 bersama. Dan aku baru menyadari, ternyata hidup dengan banyak orang yang tak ada hubungan darah di dalmanya juga menyenangkan, walaupun jadinya tak ada rahasia diantara kami. Dengan orang-orang yang selalu ingin tahu urusan orang (termasuk aku) hahah, tapi justru ada hal yang lebih kental dibanding darah, yaitu persaudaraan. 

Satu tahun, bagaimana dengan kuliah. Kuliahku memang luar biasa, lelahnya. Kuliahku seperti pekerja kantoran yang berangkat jam 08.00 dan pulang jam 16.00. Duduk, diam mendengarkan dosen, membuat RPP dan perangkat pembelajaran lain, kadang-kadang peer teaching, dan sering ujian kompetensi yang soalnya sering lebih susah dibanding ujian hidup. Dan beruntungnya, teman-teman satu prodi ku orangnya absurd. Paling tidak, saat lelah mendengar dosen di depan ada saja yang membuat tersenyum atau terbahak.

Satu tahun, jika ditanya "dapat apa selama satu tahun", maka kubilang pelajaran. Karena bagiku selain pelajaran yang ada di bangku kuliah, yang terpenting adalah pelajaran hidup. Pelajaran tentang menghargai, tentang bertetangga, tentang mempersiapkan masa depan. Dan lainnya yang tak dapat kusebutkan satu persatu. 

Dan setelah satu tahun ini? Apa yang akan dilakukan ke depan?
Aku sedang merencanakannya. Semoga berhasil. Aamiin.