Selasa, 29 April 2014

Merindu

Merindumu bagai deburan ombak di pantai
kadang menyenangkan tapi juga bisa membunuh
Merindumu bagai musim kemarau yang tersiram air hujan
menyegarkan hati
tapi merindumu dapat ibarat banjir
sulit untuk tertampung
Merindumu tak seperti kayu bakar yang dilahap api
tak cepat usai
Merindumu ibarat gunung es
tak terlihat diluar
padahal sangat besar di dalamnya

Tapi yang aku sadari
Merindumu sungguh menyiksaku...
Aku merindu orang yang (mungkin) tak akan merindu padaku (lagi).
Andai kamu tahu...

Rizky Purnama
29 April 2014



Tidak ada komentar:

Posting Komentar