Kamis, 17 April 2014

Jatuh

Aku pernah terjatuh. Hingga sulit untuk berdiri. Rasanya sendi-sendi di tubuhku meregang. Darahpun keluar perlahan, tetes demi tetes. Sakit, sakit sekali. Aku pun mengobatinya, perlahan. Namun rasa sakit itu selalu saja muncul. Kuberi obat, luka itu hilang. Seperti morphin yang masuk ke tubuh, jika sudah hilang, rasa sakit itu muncul kembali. Aku pun mengobatinya lagi, dan lagi. Paling tidak agar darah tak terus mengalir. Darahpun berhenti. Rasa sakit itu pun perlahan hilang, seiring dengan berjalannya waktu. Hilang, sampai hilang semuanya.
Tapi...
Terjatuh akan meninggalkan bekas yang tak pernah hilang. Selalu ada, bagaimanapun caraku mengobatinya. Bekasnya tak bisa hilang, tak akan pernah hilang.
Aku pernah merasa hal itu. Aku tahu kamu juga pernah merasanya. Dan aku tak ingin kamu melakukannya. Tak ingin...
Rizky Purnama
17 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar