Kamis, 20 November 2014

Cerita 3 : Terbang ke bagian timur Indonesia

Tanggal 26 Agustus 2014, selepas prakondisi teman-teman yang rumahnya di Bandung dan sekitarnya bisa pulang kerumah, sedangkan yang jauh tinggal di dormitory UPI. Aku adalah salah satu yang tinggal di UPI. Lelah selepas prakondisi, esok hari kami harus packing untuk terbang ke penempatan. Barang-barang yang aku bawa aku sortir kembali dan aku kembalikan kerumah. Alhasil aku membawa koper, travelbag dan ransel.

wajah gosong pasca prakondisi
Malam hari kami berkumpul di UC untuk pemberangkatan. Pemberangkatan dibagi mejadi dua, pemberangkatan ke Aceh dan Kupang, pemberangkatan ke Anambas ditunda karena ombak yang sedang tidak baik. Kami berangkat ke Jakarta menuju Bandara Soekarno Hatta. Jam 12 malam selepas berdoa kami berangkat, dan jam 2 pagi kami sampai di Bandara.

oh why MR?
Kami menunggu di Bandara. Pesawat ke Kupang jam 08.44 dan ke Aceh jam 06.00. Di bandara kami berpisah. Kami check in. Barang-barang masuk ke bagasi, banyak yang overpacking, termasuk aku. Aku kelebihan 7kg, yang lain banyak yang melebihi aku. Aku yang kali pertama akan naik pesawat excited, tapi ga norak-norak banget, Alhamdulillah. Setelah lama menunggu, Akhirnya jreng…jreng…jreng, Kami naik pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Kupang. Hmm, begini toh dalamnya pesawat, benakku.


Pesawat lepas landas, terbang tinggi di atas awan. Hey mama, anakmu naik pesawat. Rasanya ingin berteriak, target 2014-ku tercapai sudah, Alhamdulillah. Karena kelelahan pasca prakondisi, sepanjang perjalanan aku hanya tidur. Payah memang. Tapi menurutku, pesawat sama dengan kereta, yang berbeda adalah naik pesawat membuat telinga sakit. Empat jam penerbangan, akhirnya kami sampai di Bandara El Tari Kupang. Wooo, akhirnya aku menjejakkan kaki di bagian lain Indonesia. Bahagia rasanya, langsung aku kabari mama. 

Sampai Kupang…
Dari beberapa buku yang aku pernah baca, Kupang adalah daerah panas nan gersang. Hujan turun setahun sekali. Dan sumber air sodekaaaaat.  kesan pertama ketika turun pesawat adalah, Fanaaaash. Kupang ternyata panas sekali, sama seperti tempat tinggalku, Cirebon. Tapi bedanya, panas Kupang menyengat di kulit, saat aku tengok ke atas, pantas saja panas, tidak ada awan disana yang ada hanya langit biru saja.


Bandara El Tari Kupang sangat berbeda dengan Soetta. Kecil, dan yaaaah begitulah. Di bandara, sudah ada Kakak Senior SM-3T angkatan 3. Kami diangkut dengan DAMRI, menuju LPMP, asrama tempat kami menginap. Sepanjang perjalanan, aku melihat sekeliling kota Kupang. Sepi sekali, padahal ini ibukota provinsi NTT. Sekelilingnya panas dan gersang, Pohon-pohon banyak yang kering. Infrastruktur sudah cukup baik. Yang menarik adalah angkot nya yang heboh sekali. Maksudnya, hiasan di angkotnya itu ramai sekali.


Yah… inilah Kupang. Kota penempatan aku selama setahun. Syukur kepada Allah, akhirnya aku dapat menginjakkan kaki ke bagian lain Indonesia, aku dapat melihat dunia luar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar