Rabu, 09 Mei 2012

untold story #1

Tanggal 9 mei, adik saya M. HAFIZD NUROCHMAN berulang tahun yang ke-7. saya dan keluarga saya sudah merencakan semacam perayaan kecil untuk si ade. Rencananya, nanti tnggal 9 kami sekeluarga akan makan-makan bersama di sendang sari. Saya dan kakak-kakak saya pun rundingan untuk membeli kado, supaya tidak sama barangnya. Jujur, saya sangat menanti hari itu, saya sangat suka berkumpul bersama keluarga saya lengkap, semenjak papa meninggal, dan kedua kakak saya menikah, sulit untuk berkumpul lengkap. Tanggal 7, 8, 9 saya uts, tapi saya sudah membayangkan hangatnya kebersamaan itu.

Tanggal 9 pun tiba, saya pergi ke kampus untuk ujian, dan pulangnya saya dengan teman-teman mencari kado untuk ade, dan pfffttt saya tidak menemukan sepatu untuk ade. Kenapa sepatu? sesuai kesepakatan dengan kakak saya kalo tahun ini saya membei sepatu, sedangkan aa tas, dan yayu sendal. Mereka sudah mendapatkan kadonya. Saya? belum! Tidak ada sepatu yang cocok modelnya, dan pas di kantong saya. Akhirnya saya memutuskan untuk pending ngasih kadonya.

Pulang kerumah sekitar jam empat sore, langsung ngaji. Sepulang ngaji, mama bilang "cepet siap-siap", langsunglah saya mandi, dan mempersiapkan segalanya. Dan tiba-tiba yayu sms kalau mobilnya ngga bisa dipake. Telepon aa, kata aa kalo ngga naik mobil chila ga bisa diajak soalnya kasian kalau naik motor, sudah malam dan juga jauh. Mulailah, sesuatu yang tak diduga terjadi. Setelah memutuskan untuk naik motor, kita janjian untuk ketemu disana. Setelah magrib, saya mama dan bila naik motor kesana, ditengah perjalanan saya baru sadar kalo hape saya ketinggalan, tanya ke mama untuk putar balik, tapi mama menolak. Akhirny, saya kesana tanpa bawa hape. Samapai sana, mecari kedua kaka saya tidak ada, ah mungkin belum datang, fikir saya dan juga mama. Setengah jam berlalau, mama udah mulai bete, saya pun berinisiatif untuk pinjam telepon rumah makan, saya pun menelpon rumah karena saya tidak hafal dengan nomor kedua kaka saya, saya menelpon bindah yang ada dirumah dan menyuruh untuk memberitahu yayu kalau saya dan mama sudah sampai. Kami pun menunggu, menunggu dengan perut yang lapaaar. Mama yang bete akhirnya memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu, satu jam berlalu. Datanglah yayu, ade, dan a tris dengan muka cemberut dan meminta maaf ke mama

"mobil rusak, jadi dibenerin dulu, abis bener langsung ke  perum, sms telepon kiki ga ada yang di bales, sampe bandara bindah bilang mama uda disini, terus mau jemput aa sampe cipto aa gamau ikut, uda keburu bete"
mama yang tadinya mau marah akhirnya iba "yaudah gapapa"
Alhasil, kami merayakan ulang tahun ade dengan keadaan yang kurang menyenangkan.
Padahal sudah mebayangkan hal manis, tapi ya sudahlah.
Tuhan kan emang ga suka kita berangan-angan.
Kadang suatu yang kita bayangkan terjadi tidak sesuai dengan bayangan kita.
Tapi semua akan ada hikmahnya, pasti.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar