Rabu, 09 September 2015

Cerita 47 - Pengakuan Dosa

Selama setahun ini selain mengabdi (ciyeee) ada beberapa dosa yang harus kuakui. Duh sebenarnya malu untuk mengakuinya.
Yang pertama adalah aku pernah makan daging sapi dimana bukan aku yang menyembelihnya. Aku tahu aku diharamkan untuk memakan daging hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah, tapi saat itu apa daya. Setan banyak hingga aku memakannya. Makannya banyak lagi. Maaf ya Allah.
Yang kedua adalah pulang pagi saat pesta. Disini kalau pesta memang dari malam sampai pagi. Awalnya aku pulang pesta paling jam 12 malam, tapi lama kelamaan karena menganggap pesta adalah suatu hiburan aku pulang pagi, pernah pulang pesta jam lima pagi. Lalu di pestanya dansa sana sini. Abis gimana aku diajari dansa oleh tetua disana, dan diajak dansa sana-sini. Kalau nolak tidak enak. Lagian di jawa kan mana pernah pesta kaya gitu.
Yang ketiga adalah aku pernah ngamplopin ke pesta hanya dua ribu perak. Jadi biasanya adat disini ketika diundang acara syukuran atau pesta, para tamu memberikan amplop berisi uang. Aku tau dari bapa desa ketika aku berangkat pesta. Awalnya aku memberi amplop dalam jumlah yang banyak selayaknya di jawa. Tapi lama-kelamaan teman guru bilang, jangan banyak-banyak. Akhirnya menurun seiring berjalannya waktu, paling kecil lima ribu rupiah. Sampai suatu waktu saat mau pesta aku tidak memiliki uang pecahan. Cari sana sini tidak ada, akhirnya teman guru memberikan uang seribuan dua, yang kucel dan lecek lalu bilang. “Sudah ibu dua ribu ju son apa-apa.” Akhirnya Rizky datang ke pesta dengan amplop dua ribu rupiah, dan makan kenyang.
Yang keempat adalah aku pernah menyuruh orang minum sopi. Ini benarbenar terpaksa karena aku diminta minum untuk adat oleh tetua. Daripada terus menerus disuruh aku cari orang untuk minum sopi sebagai penggantiku. Disana juga aku tahu bau sopi, tahu warnanya, Duh, aku justru malah dekat-dekat dengan sopi karena mau tahu bentauk, warna dan baunya seperti apa.
Yang kelima aku sering ikut ibadah “mereka”. Jangan punya pikiran negative dulu. Biasanya disana banyak acara-acara pengucapan syukur, atau kalau disini lebih ngehitznya acara syukuran. Biasanya acara syukuran diawali dengan ibadah syukur. Aku mau tak mau harus duduk diam disitu. Kebanyakan ketika ada ibadah seperti itu aku duduk sambil tidur. Hehehe.

Hal-hal di atas merupakan dosa-dosa besarku selama setahun disana. Selebihnya Insya Allah aku masih tetap berada di jalan yang lurus. Malu sebenarnya mengakui hal ini. Tapi aku sudah berusaha seminimal mungkin untuk melakukan hal-hal diatas. Semoga Allah mengampuni dosaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar