Sabtu, 18 Juli 2015

Cerita 26 - Mengajar Anak SDN Nainefo 1

Guru matematika di kecamatan Amfoang Barat Laut yang terdiri dari 9 sekolah hanya dua, satu di SMP 1 AMBAL, satunya lagi aku, guru sm3t.

Yorim, anak bapa desa duduk di bangku kelas 6 SD. Kuperhatikan sampai bulan Februari tidak ada pengayaan atau pelajaran tambahan. Akuoun berinisiatif untuk mengajar Yorim, pelajaran matematika. Setiap malam, aku mengajar Yorim. Awalnya hanya mengajar Yorim saja, taunya keesokan harinya teman-temannya sesama anak kelas 6 juga datang, bahkan kelas 4 dan 5 juga ada yang mau ikut belajar.

Setiap malam, aku mengajar mereka. Matematika. Ramai-ramai mereka datang ke rumah bapa desa. Jalan menggunakan senter atau TS kami mulai belajar.

Sampai, setelah dua minggu aku memberikan tambahan pelajaran, Bu Orche, wali kelas 6 memintaku untuk mengajarkan matematika di sekolah, khusus kelas 6. Keesokanya aku mulai mengajar di SD Nainefo 1.

Anak-anak yang excited, heboh, rame dan seru. Mengajar anak SD lebih mudah, karena pemahaman mereka masih dapat dibangun. Aku tak berharap mereka dapat nilai yng tiba-tiba tinggi setelah belajar denganku. Aku hanya berharap mereka akan tetap semangat walaupun tidak dekat ujian. Semangat mereka lah yang membuat aku makin semangat belajar. Kadang walaupun bukan jadwal belajar mereka tetap datang memintaku belajar.

Ujian pun tiba. Mereka yang ujian aku yang degdegan. Disini ujian SD dilaksanakan per gugus. Siswa SD Nainefo 1 mengikuti ujian di SD Soliu. Jadi seluruh siswa selama pekan ujian menginap di Balai Pertemuan Desa. Tujuannya agar anak-anak tidak terlambat dan bisa belajar bersama. Selain anak-anak, orang tua juga ikut menginap untuk "mengurus" anak-anaknya. BP menjadi ramai sekali, aku yang tempat tinggalnya di depan BP menjadi senang karena keramaian itu.

Sebelum ujian matematika aku mengajar anak-anak. Awalnya mengajar di halaman BP lalu masuk ke dalam BP, anak-anak belajar semangat sekali, para orang tua yang melihat juga ikut semangat. Aku senang dengan kehebohan mereka.

Ujian pun tiba. Mereka minta foto sebelum berangkat ke Soliu. Aku berdoa, semoga mereka mengerjakan dengan baik dan benar.

Bulan Juni kemaren, pengumuman kelulusan tiba. Dan, anak-anakku lulus semua. Nilai matematika paling besar 7,5 paling kecil 5. Dududududu rasanya senang sekali. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari berita itu. Mereka menyalamiku sambil berucap "terima kasih" . Aku terharu. Alhamdulillaaah paling tidak selama tiga bulan ini pembelajaranku membuahkan hasil.

Semoga kalian tetap sekolah sampai setinggi-tingginya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar